Category
- Bahasa Indonesia (2)
- Biologi (4)
- Geografi (1)
- Kewarganegaraan (2)
- Kimia (3)
- Komputer (1)
- Sejarah (3)
- Seni Budaya (1)
PENDAPAT DARWIN
Cara Mencegah dan Menanggulangi Global Warming
a. Hukum minimum (Justus Von Liebig, 1840),
b. Hukum Toleransi (Shelford),
setiap organisme mempunyai batas-batas toleransi tertentu (maksimum dan minimum) untuk setiap faktor alam.
c. Faktor pembatas,
adalah faktor-faktor alam yang berada pada atau melampaui titik minimum atau maksimum daya toleransi suatu organisme.
d. Daya dukung lingkungan (carrying capacity),
kemampuan suatu areal tanah atau lahan untuk memberikan jaminan (mendukung) kehidupan orgaisme.
e. Faktor alam yang holocoenotic,
habitat adalah tempat dimana organisme hidup. Niche adalah peranan suatu makhluk hidup di habitatnya.
1.Memproduksi minyak secara alami
2.Menghilangkan garam dari air laut
3.Tenaga Hidrogen Bahan bakar hydrogen
4. Tenaga Surya Energi
5.Konversi Panas Laut
6. Energi Gelombang Laut
7..Bioremediasi
9.Menangkap karbon
10.Efek geritol,
proses fotosintesis merupakan proses pembakaran pada tumbuhan yang membutuhkan energi matahari dan menyerap karbon dioksida serta melepaskan oksigen.
11.Debu letusan gunung berapi,
abu dan SO2 dapat menekan radiasi matahari dan mendinginkan troposfir.
Usulan : Menggunakan balon, mesin jet, dan artileri untuk membawa jutaan ton sulfat pada lapisan troposfir untuk menunjukkan efek pendinginan akibat meletusnya gunung berapi.
Masalah : Mahal dan dapat menyebabkan kekeringan dikawasan mediterania.
12.Pohon buatan,
zat CO2 ditangkap oleh pohon buatan dengan menggunakan sodium hidroksida cair untuk dibawa ke temapat pemrosesan yang mengubahnya ke dalam bentuk gas sebelum disimpan.
Usulan : Menggunakan pohon buatan seukuran pabrik untuk menyaring 90.000 ton karbon dioksida dari udara per tahun. Setiap pohon mampu menyaring 3,3 Kg karbon dioksida.
Masalah : Proses pemisahan zat, pengangkutan ke tempat pembuangan limbah ongkosnya mahal. Risiko juga tinggi untuk manusia dan ekosistem.
13.Payung matahari,
piringan-piringan di udara mampu memblokir 1,8% aliran sinar matahari.
Usulan : Setiap 30 tahun melepaskan 20 juta kali untuk menyebar 16 triliun piringan refraksi di dalam orbit antar matahari dan bumi.
Masalah : Ongkos proyek ini sangat mahal dan tidak ada efek terhadap kondisi karbon dioksida.
Di bawah ini merupakan langkah-langkah sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Batasi Penggunanaan kertas
2. Ganti bola lampu.
3. Hindari Screen Saver
4. Periksa tekanan ban
5. Buka jendela lebar-lebar
6. Gunakan pupuk organik.
7. Tanamlah rumpun bambu
8. Naik kendaraan umum
9. Kurangi makan daging sapi
10. Jangan pakai kantong plastik
Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.
11. Membeli produk lokal
12. Hidup efisien
13. Mengemudi cerdas
14. Pakai baju bekas
Apalagi banyak bahan kain sintetis yang mengandung minyak bumi. Bahkan katun yang berasal dari kapas ternyata mengandung pestisida.
15. Menanami atap Rumah
Tanaman yang tanam di atap rumah ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu berterbangan di sekitar rumah hijau kita.
Read More..
Tekstur dan Struktur Tanah
1.Tekstur tanah
Tekstur tanah merupakan suatu keadaan yang menunjukkan sifat halus atau kasarnya butiran-butiran tanah. Ukuran halus atau kasarnya ditentukan oleh perbandingan kandungan antara pasir, debu,dan liat. Pengukuran tekstur tanah dapat dilakukan dengan cara pipet, yaitu butiran tanah terbagi ke dalam 10 kelas, seperti tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 6.1 kelas tanah menurut butiran-butiran dengan diameter mikron
tekstur butiran/fraksi diameter butiran(mikron) jarak tekstur pasir I 1000-2000 50-2000 II 500-1000 III 200-500 IV 100-200 V 50-100 Debu VI 20-50 20-50 VII 5-20 VIII 2-5 liat IX 0.5-2 lebih kecil dari 2 X lebih kecil dari 0.5
Depatrtemen Pertanian, Pedoman Pengamatan Tanah di Lapangan
KOLOM GEOGRAFI
Pembagian jenis tanah berdasarkan kelas kemampuan lahan dan sifat resiko ancaman
Kelas | Topografi | Sifat Lahan | Kelas |
I | hampir datar | hampir datar, drainase baik, mudah diolah, kedalaman efektif, kemampuan air baik, respons terhadap pupuk baik, terancam banjir | ancaman erosi kecil, tidak terancam banjir |
II | lereng landai | struktur tanah kurang baik, pengolahan harus hati-hati, mengandung garam natrium | ada ancaman erosi terhadap banjir |
III | lereng miring bergelombang | dapat untuk tanaman semusim, tanahnya padas, jenuh air setelah diairi, kemampuan menahan air rendah, kandungan natrium sedang | peka terhadap erosi |
IV | lereng mirip dan berbukit | lapisan tanah dangkal, daya tahan air rendah, kandungan natrium tinggi | erosi sangat peka, sering banjir |
V | datar | tidak cocok untuk pertanian, tanahnya berbatu | selalu tergenang air |
VI | lereng agak curam | tanah berbatu-batu, mengandung garam natrium berat | erosi kuat, tidak cocok untuk pertanian |
VII | lereng curam | tanah berbatu | hanya untuk padang rumput |
VIII | lereng sangat curam | berbatu, kapasitas menahan air rendah | tidak sesuai untuk budidaya pertanian dan lebih sesuai dibiarkan(alami) |
2. Struktur tanah
Struktur tanah dari berbagai macam horizon berbeda karena komposisi kimia, warna dan teksturnya sendiri berbeda. Oleh karena itu, apabila teksturnya berubah, struktur tanahnya juga akan berubah. Hal ini dapat terjadi karena pertukaran udara dan juga karena pengambilan atau penambahan hara tanaman, mekanisme pertumbuhan akar, serta akibat kegiatan organisme. Untuk membedakan struktur tanah, dapat dilakukan dengan melihat bentuk dan susunan agregatnya yanng disebut tipe struktur. Tipe struktur tanah yang dikenal terdiri atas lempung, gumpal, kersai, remah, pilar, dan tiang.
Read More..
PERADABAN LEMBAH SUNGAI SHINDU DAN SUNGAI GANGGA
A. PERADABAN LEMBAH SUNGAI DAN SUNGAI GANGGA
2. Peradaban Lembah Sungai Shindu (Indus)
a. Pusat Peradaban
b. Tata Kota
c. Sanitasi (Kesehatan)
d. Sistem Pertanian dan Pengairan
e. Teknologi
f. Perekonomian
g. Pemerintahan
h. Kepercayaan
i. Peninggalan Kebudayaan
3. Peradaban Lembah Sungai Gangga
a. Pusat Peradaban
Read More..
Daya Hantar Listrik Larutan (larutan elektrolit dan non elektrolit)
Daya Hantar Listrik Larutan
Disusun oleh :
X aks
Kata Pengantar
Yang pertama selayaknya kita ucapkan puji syukur kita ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan ijinNya untuk membuat laporan kegitan tentang Daya Hantar Listrik Larutan. Dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada guru kimia kelas x Akselerasi ibu Sri Meinarti, S.Pd.
Selain itu , saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan karya ilmiah ini, diantaranya :
1.Kedua orang tua saya yang telah menyemangati dan membimbing saya dalam karya tulis ini.
2.Teman-teman saya yang telah memberikan kritik dan saran dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Saya pun menyadari bahwa karya ilmiah yang saya buat ini tidaklah sempurna. Oleh karana itu, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat hal-hal yang salah dalam karya ilmiah yang saya buat ini.
Saya berharap bahwa karya ilmiah yang saya buat ini dapat membantu para pembaca sekalian. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Daya Hantar Listrik Larutan
1. Tujuan
2.Alat dan Bahan :
1. Power Supply/batu baterai( sumber energy)
2. Kabel penghantar
3. Lampu
4. adalah elektrode
5. Gelas Kimia berisi larutan sebagai berikut :
*Air suling
*Larutan gula
* Asam asetat
* Larutan amania
* Asam sulfat
* Asam klorida
* Natrium klorida
* Larutan NaOH
3.Cara kerja
1.Susunlah alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik.
2.Masukkan + 50mL air suling ke dalam gelas kimia, kemudian uji daya hantarnya.
3.Bersihkan electrode dengan air dan keringkan. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia, seperti :
1.Air suling
2.Larutan gula
3.Asam asetat
4.Larutan amania
5.Asam sulfat
6.Asam klorida
7.Natrium klorida
8.Larutan NaOH
4.Landasan Teori
5. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Pengamatan
Bahan Uji | Rumus Zat Terlarut | Reaksi Pada Elektrode | Reaksi Pada Lampu |
Air Suling | H2O | Tidak Ada | Tidak Menyala |
Larutan Gula | C12H22O11 | Tidak Ada | Tidak Menyala |
Asam Asetat | CH3COOH | Sedikit Bergelembung | Tidak Menyala |
Larutan Amonia | NH3 | Sedikit Begelembung | Tidak Menyala |
Asam Sulfat | H2SO4 | Bergelembung | Menyala |
Asam Klorida | HCl | Bergelembung | Menyala |
Natrium Klorida | NaCl | Bergelembung | Menyala |
Larutan NaOH | NaOH | Bergelembung | Menyala |
6.Pembahasan
Tabel 2 Gambaran bentuk elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit
Jenis Larutan | Sifat dan Pengamatan Lain | Contoh Senyawa | Reaksi Ionisasi |
Elektrolit Kuat | - terionisasi sempurna - menghantarkan arus listrik - lampu menyala terang - terdapat gelembung gas
| NaCl, HCl, NaOH dan H2SO4 | NaCl → Na+ + Cl- NaOH →Na+ + OH- H2SO4 →H+ + SO42-
HCl → H + + Cl- |
Elektrolit Lemah | - terionisasi sebagian - menghantarkan arus listrik - lampu menyala redup bahkan tak menyala - terdapat gelembung gas | CH3COOH dan NH3 | CH3COOH →H++ CH3COO- -
|
Non Elektrolit
| - tidak terionisasi - tidak menghantarkan arus listrik - lampu tidak menyala - tidak terdapat gelembung gas | Air Suling dan C12H22O11 | - - |
7.Kesimpulan
8.DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/elektrolit
Purba,Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1a . Jakarta:Erlangga.
Purba,Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1b . Jakarta:Erlangga.
Read More..