PENDAPAT DARWIN


Teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang beraneka ragam berasal dari satu nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, kemunculan makhluk hidup yang begitu beragam terjadi melalui variasi-variasi kecil dan bertahap dalam rentang waktu yang sangat lama. Teori ini menyatakan bahwa awalnya makhluk hidup bersel satu terbentuk. Selama ratusan juta tahun kemudian, makhluk bersel satu ini berubah menjadi ikan dan hewan invertebrata (tak bertulang belakang) yang hidup di laut. Ikan-ikan ini kemudian diduga muncul ke daratan dan berubah menjadi reptil. Dongeng ini pun terus berlanjut, dan seterusnya sampai pada pernyataan bahwa burung dan mamalia berevolusi dari reptil.


Seandainya pendapat ini benar, mestinya terdapat sejumlah besar “spesies peralihan” (juga disebut sebagai spesies antara, atau spesies mata rantai) yang menghubungkan satu spesies dengan spesies yang lain yang menjadi nenek moyangnya. Misalnya, jika reptil benar-benar telah berevolusi menjadi burung, maka makhluk separuh-burung separuh-reptil dengan jumlah berlimpah mestinya pernah hidup di masa lalu. Di samping itu, makhluk peralihan ini mestinya memiliki organ dengan bentuk yang belum sempurna atau tidak lengkap. Darwin menamakan makhluk dugaan ini sebagai “bentuk-bentuk peralihan antara”.

Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat. (Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti katak). Tapi, sebagaimana yang ada dalam benak Anda, skenario ini pun tidak memiliki bukti. Tak satu fosil pun yang menunjukkan makhluk separuh ikan separuh amfibi pernah ada.

Dia saat mengemukakan teori ini, ia tidak dapat menunjukkan bukti-bukti fosil bentuk peralihan ini. Dengan kata lain, Darwin sekedar menyampaikan dugaan yang tanpa disertai bukti.
Read More..

Cara Mencegah dan Menanggulangi Global Warming


Sebelum melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap global warming, sebaiknya kita tahu terlebih dahulu mengenali hal berikut.
Beberapa prinsip dasar ekologi :

a. Hukum minimum (Justus Von Liebig, 1840),
kehidupan makhluk hidup ditentukan (sangat dipengaruhi) oleh unsur-unsur yang berada atau tersedia dalam jumlah yang sedikit atau minimum.

b. Hukum Toleransi (Shelford),
setiap organisme mempunyai batas-batas toleransi tertentu (maksimum dan minimum) untuk setiap faktor alam.

c. Faktor pembatas,
adalah faktor-faktor alam yang berada pada atau melampaui titik minimum atau maksimum daya toleransi suatu organisme.

d. Daya dukung lingkungan (carrying capacity),
kemampuan suatu areal tanah atau lahan untuk memberikan jaminan (mendukung) kehidupan orgaisme.

e. Faktor alam yang holocoenotic,
di alam ini ternyata tidak hanya antara organisme dan lingkungannya saja terjadi interaksi dan interelasi, akan tetapi antara sesama faktor-faktor lingkungan itu sendiri juga terjadi hubungan tersebut.
f. Habitat dan niche,
habitat adalah tempat dimana organisme hidup. Niche adalah peranan suatu makhluk hidup di habitatnya.

Ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan global, cara-cara tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang dilakukan secara serius oleh kebanyakan orang. Padahal pemanasan global adalah masalah yang serius. Suhu Bumi yang terus meningkat akan ber efek panjangnya musim kering atau kemarau. Mencairnya gunungan es di kutub. Naiknya permukaan air laut. Dan sulitnya mencari sumber mata air. Dibawah ini beberapa contoh cara untuk menanggulagi pemanasan global yang bertaraf untuk Internasional.

1.Memproduksi minyak secara alami

Ada proses bernama themo- depolymerization, suatu proses yang sama dengan bagaimana alam memproduksi minyak. Misalnya libah berbasis karbon jika dipanaskan dan diberi tekanan tepat, mampu menghasilkan bahan minyak. Secara alami proses ini membutuhkan waktu jutaan tahun. Dari eksperimen yang sudah-sudah, kotoran ayam kalkun mampu memproduksi sekitar 600 pon petroleum.

2.Menghilangkan garam dari air laut

PBB mencatat, suplai air bersih akan sangat terbatas bagi milyaran manusia pada pertengahan abad ini. Ada teknologi bernama Desalinasi, yakni menhilangkan kadar garam dan mineral dari air laut sehingga layak diminum. Ini merupakan solusi yang bias dilakukan untuk mencegah krisis air. Masalahnya, teknologi ini masih terlalu mahal dan membutuhkan energi cukup besar. Kini para ilmuan tengah mencari jalan agar desalinasi dapat berlangsung dengan energi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan melakukan evaporasi pada air sebelum masuk ke membrane dengan pori-pori mikroskopis.

3.Tenaga Hidrogen Bahan bakar hydrogen

Tenaga Hidrogen Bahan bakar hydrogen dianggap sebagai bahan bakar alternative bebas polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hydrogen dan oksigen. Problemnya adalah bagaimana hydrogen itu dihasilkan. Molekul seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk mengekstaksi hydrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses ini juga membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan sudah mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga fuel cell.

4. Tenaga Surya Energi

Tenaga Surya Energi surya yang sampai di bumi terbentuk dari photon, dapat dikonversikan menjadi listrik atau panas. Beberapa perusahaan sudah berhasil menggunakan aplikasi ini. Mereka memakai sel surya dan termal surya sebagai media pengumpul energi.

5.Konversi Panas Laut

Konversi Panas Laut Media pengumpul tenaga surya terbesar di bumi ini adalah air laut. Departemen Energi Amerika Serikat (AS) menyebut, laut mampu menyerap panas surya setara dengan energi yang dihasilkan 250 miliar barel minyak/hari. Ada teknologi bernama OTEC yang mampu mengkonversikan energi termal laut menjadi listrik. Perbedaan suhu antar permukaan laut mampu menjalankan turbin dan menggerakkan generator. Masalahnya, teknologi ini masih kurang efisien.

6. Energi Gelombang Laut

Laut melingkupi 70 % permukaan bumi. Gelombangnya menyimpan energi besar yang dapat menggerakkan turbin-turbin sehingga menghasilkan listrik. Problemnya agak sulit memperkirakan kapan gelombang laut cukup besar sehingga memproduksi energi yang cukup, solusinya adalah dengan menyimpan sebagian energi ketika gelombang cukup besar. Sungai Timur kota New York saat ini sedang menjadi proyek percobaan dengan enam turbin bertenaga gelombang air. Sedangkan Portugis justru sudah lebih dulu mempraktikan teknologi ini dan sukses menerangi lebih dari 1500 rumah.

7..Bioremediasi

Bioremediasi adalah memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk membersihkan kontaminasi. Salah satunya adalah membersihkan kandungan nitrat dalam air dengan bantuan mikroba. Atau memakai tanaman untuk menetralisir arsenic dari tanah. Beberapa tumbuhan asli ternyata punya daerah untuk membersihkan bumi kita dari aneka polusi.

8..Kubur barang-barang Perusak Karbon dioksida adalah factor utama penyebab pemanasan global. Energy Information Administration (EIA) mencatat, tahun 2030 emisi karbon dioksida mencapai 8000 juta metric ton. Metode paling sederhana untuk menekan kandungan zat berbahaya itu adalah dengan menguburkan berbagai sumber penghasilan CO2 seperti aneka limbah elektronik berbahaya. Namun ilmuan masih belum yakin bahwa gas berbahaya akan tersimpan aman.

9.Menangkap karbon

Menangkap karbon, melarutkan CO2 di laut atau dikumpulkan pada kedalaman di bawah 3.270 meter dapat mengisolasi CO2 selama 100 tahun. Menguburnya di tanah pada kedalaman di bawah 267 meter akan mampu mengurungnya selama 1.000 tahun.
Masalah : Mahal, kebocoran beresiko tinggi bagi manusia, ekosistem,seluruh volume laut juga akan berubah.

10.Efek geritol,

proses fotosintesis merupakan proses pembakaran pada tumbuhan yang membutuhkan energi matahari dan menyerap karbon dioksida serta melepaskan oksigen.
Usulan : Debu biji besi digunakan untuk menumbuhkan ganggang yang akan menyerap karbon dioksida, setiap ton debu biji besi bisa menyerap 100.000 ton karbon dioksida.
Masalah : Cara ini menyebabkan perubahan pada spesies binatang. serta menimbulkan persoalan politik karena laut merupakan perairan internasional.

11.Debu letusan gunung berapi,

abu dan SO2 dapat menekan radiasi matahari dan mendinginkan troposfir.
Usulan : Menggunakan balon, mesin jet, dan artileri untuk membawa jutaan ton sulfat pada lapisan troposfir untuk menunjukkan efek pendinginan akibat meletusnya gunung berapi.
Masalah : Mahal dan dapat menyebabkan kekeringan dikawasan mediterania.


12.Pohon buatan,

zat CO2 ditangkap oleh pohon buatan dengan menggunakan sodium hidroksida cair untuk dibawa ke temapat pemrosesan yang mengubahnya ke dalam bentuk gas sebelum disimpan.
Usulan : Menggunakan pohon buatan seukuran pabrik untuk menyaring 90.000 ton karbon dioksida dari udara per tahun. Setiap pohon mampu menyaring 3,3 Kg karbon dioksida.
Masalah : Proses pemisahan zat, pengangkutan ke tempat pembuangan limbah ongkosnya mahal. Risiko juga tinggi untuk manusia dan ekosistem.

13.Payung matahari,

piringan-piringan di udara mampu memblokir 1,8% aliran sinar matahari.
Usulan : Setiap 30 tahun melepaskan 20 juta kali untuk menyebar 16 triliun piringan refraksi di dalam orbit antar matahari dan bumi.
Masalah : Ongkos proyek ini sangat mahal dan tidak ada efek terhadap kondisi karbon dioksida.

Di bawah ini merupakan langkah-langkah sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Batasi Penggunanaan kertas

Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong. (udh dilakukan)

2. Ganti bola lampu.

Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.

3. Hindari Screen Saver

Shut down Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika anda terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala, matikan screen saver. Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi Co2. Jadi matikan screen saver anda sekarang!

4. Periksa tekanan ban

Setiap anda ingin bepergian jangan lupa memeriksa tekanan ban kendaraan anda. ban yang kurang angin akan memperlambat laju kendaraan dan akhirnya akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak.

5. Buka jendela lebar-lebar

Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi.

6. Gunakan pupuk organik.

Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula.

7. Tanamlah rumpun bambu

Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.


8. Naik kendaraan umum

Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca, karena dalam satu kendaraan umum bisa mengangkut puluhan orang, dan itu sangat hemat energi. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi sperti sedan yang hanya mengangkut maksimal empat orang.

9. Kurangi makan daging sapi

Betul, kurangi dari sekarang memakan daging sapi. Selain megandung kalori y ang tinggi. Daging sapi juga menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup signifikan. Setiap kilogaram daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20 watt selama 20 hari.

10. Jangan pakai kantong plastik

Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah.

Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.


11. Membeli produk lokal

Produk lokal tentu tidak memerlukan jalur distribusi yang panjang dan membutuhkan banyak bahan bakar. Ini berarti mengurangi emisi CO2 yang dikeluarkan mobil-mobil pengangkutnya. Kemudian belilah produk sayuran atau buah-buahan sesuai musimnya. Ini akan menghemat biaya transportasi dan menghindari harga jual yang mahal.


12. Hidup efisien

Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.

13. Mengemudi cerdas

Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai.

14. Pakai baju bekas

Sekarang bukan jamannya gengsi, toh kita mati tidak membawa gengsi. Tak perlu malu memakai baju bekas atau baju warisan orang tua. Dengan mengurangi membeli pakaian baru maka anda membantu mengurangi pemakaian listrik di pabrik pakaian.

Apalagi banyak bahan kain sintetis yang mengandung minyak bumi. Bahkan katun yang berasal dari kapas ternyata mengandung pestisida.

15. Menanami atap Rumah

Tanaman yang tanam di atap rumah ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu berterbangan di sekitar rumah hijau kita.
Read More..

Tekstur dan Struktur Tanah

1.Tekstur tanah

Tekstur tanah merupakan suatu keadaan yang menunjukkan sifat halus atau kasarnya butiran-butiran tanah. Ukuran halus atau kasarnya ditentukan oleh perbandingan kandungan antara pasir, debu,dan liat. Pengukuran tekstur tanah dapat dilakukan dengan cara pipet, yaitu butiran tanah terbagi ke dalam 10 kelas, seperti tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 6.1 kelas tanah menurut butiran-butiran dengan diameter mikron


tekstur

butiran/fraksi

diameter butiran(mikron)

jarak tekstur

pasir

I

1000-2000

50-2000


II

500-1000



III

200-500



IV

100-200



V

50-100


Debu

VI

20-50

20-50


VII

5-20



VIII

2-5


liat

IX

0.5-2

lebih kecil dari 2


X

lebih kecil dari 0.5


Depatrtemen Pertanian, Pedoman Pengamatan Tanah di Lapangan

Selanjutnya, perlu diketahui bahwa segumpal tanah tidak pernah tersusun oleh satu macam butiran saja, biasanya ada sebagian kecil campuran yang berasal dari butiran yang lain. Oleh karena itu, hati-hatilah menentukan tekstur tanah. Penamaan tanah belum tentu didasarkan pada butiran dengan persentase terbanyak. Misalnya, jika 70% dari butiran itu adalah butiran debu, tidak berarti tanah itu tanah debu. Untuk menentukan tipe tekstur, dapat digunakan Segitiga Tekstur Tanah.

KOLOM GEOGRAFI

Pembagian jenis tanah berdasarkan kelas kemampuan lahan dan sifat resiko ancaman

Kelas

Topografi

Sifat Lahan

Kelas

I

hampir datar

hampir datar, drainase baik, mudah diolah, kedalaman efektif, kemampuan air baik, respons terhadap pupuk baik, terancam banjir

ancaman erosi kecil, tidak terancam banjir

II

lereng landai

struktur tanah kurang baik, pengolahan harus hati-hati, mengandung garam natrium

ada ancaman erosi terhadap banjir

III

lereng miring bergelombang

dapat untuk tanaman semusim, tanahnya padas, jenuh air setelah diairi, kemampuan menahan air rendah, kandungan natrium sedang

peka terhadap erosi

IV

lereng mirip dan berbukit

lapisan tanah dangkal, daya tahan air rendah, kandungan natrium tinggi

erosi sangat peka, sering banjir

V

datar

tidak cocok untuk pertanian, tanahnya berbatu

selalu tergenang air

VI

lereng agak curam

tanah berbatu-batu, mengandung garam natrium berat

erosi kuat, tidak cocok untuk pertanian

VII

lereng curam

tanah berbatu

hanya untuk padang rumput

VIII

lereng sangat curam

berbatu, kapasitas menahan air rendah

tidak sesuai untuk budidaya pertanian dan lebih sesuai dibiarkan(alami)



Struktur tanah merupakan bagian fisik tanah yang menyatakan tersusunya butiran-butiran dalam segumpal tanah. Dengan pengertian lain struktur tanah menyatakan susunan agregat partikel tanah(debu, liat, dan pasir) menjadi berbagai kelompok partikel yang satu sama lainnya berbeda dalam ukuran, warna, dan bentuknya.

2. Struktur tanah

Struktur tanah dari berbagai macam horizon berbeda karena komposisi kimia, warna dan teksturnya sendiri berbeda. Oleh karena itu, apabila teksturnya berubah, struktur tanahnya juga akan berubah. Hal ini dapat terjadi karena pertukaran udara dan juga karena pengambilan atau penambahan hara tanaman, mekanisme pertumbuhan akar, serta akibat kegiatan organisme. Untuk membedakan struktur tanah, dapat dilakukan dengan melihat bentuk dan susunan agregatnya yanng disebut tipe struktur. Tipe struktur tanah yang dikenal terdiri atas lempung, gumpal, kersai, remah, pilar, dan tiang.


Read More..

PERADABAN LEMBAH SUNGAI SHINDU DAN SUNGAI GANGGA


TUGAS SEJARAH
PERADABAN LEMBAH SUNGAI SHINDU DAN SUNGAI GANGGA
Untuk memenuhi tugas sejarah yang dibina oleh Ibu Darmawati, M.Pd
Oleh Kelompok 1
1. Filika Amalia Isman
2. Iqbal Hanif
3. Pracoyo Adi Pameco

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2009/2010


A. PERADABAN LEMBAH SUNGAI DAN SUNGAI GANGGA

1. Keadaan Geografis
Daerah India merupakan suatu jazirah benua Asia yang disebut dengan nama anak benua. Di sebelah utara daerah India Terbentang pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah antara India dan daerah-daerah lain di Asia.
Antara pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat celah Kaiber (Kaybar Pass). Celah Kaiber digunakan oleh masyarakat India untuk berhubungan dengan daerah-daerah lain di Asia. Melalui celah itu bangsa-bangsa lain melalui wilayah India seperti bangsa Aria, Laskar Cyrus Agung, Iskandar Zulkarnaen, bangsa Huna, Mahmud al Ghasni, dan Timur Lenk.
Di tengah-tengah daerah India terdapat pegunungan Windya yang membagi India menjadi dua bagian : India Utara dan India Selatan. Pada daerah India bagian utara mengalir Sungai Shindu (Indus), Gangga, Yamuma, dan Brahmaputera. Daerah itu merupakan daerah subur sehingga sangat padat penduduknya.
India bagian selatan sangat berbeda keadaannya dengan India bagian utara. Daerahnya terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung yang kering dan tandus. Dataran tinggi di India bagian selatan diberi nama Dataran Tinggi Dekkan. Dataran Tinggi Dekkan kurang mendapat hujan sehingga daerahnya terdiri atas padang rumput savana yang sangat luas.

2. Peradaban Lembah Sungai Shindu (Indus)

a. Pusat Peradaban

Kota Mohenjo-Daro diperkirakan sebagai ibukota daerah lembah Sungai Shindu bagian selatan dan kota Harappa sebagai ibukota lembah Sungai Shindu bagian utara. Mohenjo-Daro dan Harappa merupakan pusat peradaban bangsa India pada masa lampau.

b. Tata Kota

Pembangunan kota Mohenjo-Daro dan Harappa didasarkan atas perencanaan tata kota yang pasti dan teratur baik. Jalan-jalan di dalam kota sudah teratur dan lurus dengan lebar mencapai sekitar 10 meter dan di kanan-kiri jalan terdapat trotoar dengan lebar setengah meter. Gedung-gedung, rumah tinggal dan pertokoan dibangun secara teratur dan berdiri kokoh serta terbuat dari batu bata lumpur.
Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok. Masing-masing blok, berbentuk persegi atau persegi panjang. Tiap blok dibagi oleh lorong-lorong yang satu sama lain saling berpotongan. Pada tempat-tempat itulah penduduk membangun rumah tempat tinggal serta gedung-gedung sebagai tempat untuk menjalankan pemerintahan. Lorong dan jalan dilengkapi dengan saluran air, untuk menyalurkan air dari rumah tangga ke sungai. Saluran-saluran itu dijaga dengan baik kebersihannya sehingga tetap berfungsi dengan baik.

c. Sanitasi (Kesehatan)

Teknik atau cara-cara pembangunan rumah telah memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan. Kamar-kamar dilengkapi dengan jendela-jendela yang lebar dan berhubungan langsung dengan udara bebas sehingga perputaran dan pergantian udara cukup lancar. Di samping itu, saluran pembuangan limbah dari kamar mandi dan jamban yang ada di rumah dihubungkan langsung dengan jaringan saluran umum yang dibangun dan mengalir di bawah jalan, di mana pada setiap lorong terdapat saluran air menuju ke sungai.

d. Sistem Pertanian dan Pengairan

Daerah yang berada di sepanjang lembah Sungai Shindu merupakan daerah yang subur. Di sepanjang lembah Sungai Shindu, masyarakat mengusahakan pertanian sehingga pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat India. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat berhasil menyalurkan air yang mengalir di lembah sungai Shindu sampai jauh ke daerah pedalaman. Usaha ini dilakukan dengan membuat saluran-saluran irigasi dan mulai membangun daerah pertanian di wilayah pedalaman.

Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah pertanian menunjukan bahwa masyarakat lembah sungai Shindu telah memiliki tingkat peradaban yang tinggi. Hasil pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula, jelai, kapas dan teh.

e. Teknologi

Mereka telah mampu membuat barang-barang terbuat dari emas dan perak, alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta bangunan- bangunan. Hal ini dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan yang ditemukan, seperti bangunan kota Mohenjo-Daro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas perak, dan berbagai macam materai dengan lukisannya yang bermutu tinggi.

Juga ditemukan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah. Disamping itu, ditemukan juga alat-alat peninggalan budaya berupa barang-barang dari tanah liat, terutama peralatan rumah tangga.

f. Perekonomian

Masyarakat lembah sungai Shindu sudah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa Sumeria di Mesopotamia dan bangsa-bangsa dari negeri-negeri lainnya. Hal itu dibuktikan dengan penemuan benda-benda dari lembah sungai Shindu di Sumeria.

Kota Sutkagedon memainkan peranan penting dalam perdagangan antara masyarakat lembah sungai Shindu dengan bangsa Sumeria. Kota Sutkagedon merupakan kota perbatasan yang terletak di Balukhistan. Perdagangan Sumeria melalui Sutkagedon dapat dialaksanakan dengan dua cara. Pertama, dengan jalan laut dapat dibuktikan melalui sebuah material dan pecahan benda-benda yang memuat gambar perahu layar. Kedua, dengan jalan darat yang dilaksanakan dengan mempergunakan tenaga kuda atau unta. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya terracotta kereta kecil (terracotta = tanah liat yang dibakar).

g. Pemerintahan

Candragupta Maurya Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa Pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaanya. Dalam waktu singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat luas, yaitu daerah Kashmir di sebelah barat dan lembah Sungai Gangga di sebelah timur.

Ashoka Pada masa pemerintahan Ahsoka (268-232 SM) cucu Candragupta Maurya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasai. Namun, setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang maha dasyat di Kalingga, timbul penyesalan. Sejak saat itu, ia tidak lagi melakukan peperangan, bahkan ia mencita-citakan perdamaian dan kebahagiaan umat manusia.

Setelah Ahsoka meninggal, kerajaannya terpecah belah menjadi Kerajaan kecil. Peperangan sering terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdiri Kerajaan Gupta dengan Candragupta I sebagai Rajanya.







h. Kepercayaan

Kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Shindu bersifat polytheisme (memuja banyak dewa). Dewa-dewa yang dipujanya seperti dewa bertanduk besar, dan dewa perempuan yang melambangkan kemakmuran serta kesuburan (dewi ibu).

Masyarakat Lembah Sungai Shindu juga menyembah binatang-binatang seperti buaya, gajah, dan lain-lain, serta menyembah pohon seperti pohon papal (beringin). Pemujaan tersebut dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa kesejahteraan dan perdamaian.

i. Peninggalan Kebudayaan

Dari hasil penggalian di kota Harrappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna bentuknya dan dua buah Torso (arca yang telah hilang kepalanya). Salah satu Torso mula-mula bertangan empat dan berkepala tiga. Berdiri di atas kaki kanan dengan kaki kiri terangkat. (Patung ini mirip dengan patung Siwa Nataraya dari zaman kesenian Cola, India Selatan).

Arca Di kota Mohenjo-Daro ditemukan arca seorang pendeta berjanggut. Arca ini memakai pita yang melingkari kepalanya dan berpakaian baju yang berhiaskan gambar yang menyerupai daun semanggi. Hiasan dengan daun semanggi juga lazim dipakai di daerah Mesopotamia, Mesir, dan Kreta. Arca yang lain ditemukan berbentuk gadis penari yang terbuat dari perunggu.

Alat-alat rumah tangga dan senjata Masyarakat Lembah Sungai Shindu telah mengenal teknik perundagian. Peralatan-peralatan rumah tangga dan senjata telah terbuat dari benda-benda logam seperti perunggu. Pengetahuan teknik perundagian itu tidak dikenal oleh setiap orang sehingga untuk mendapatkan benda-benda tersebut muncul sistem perekonomian.

3. Peradaban Lembah Sungai Gangga

a. Pusat Peradaban
Lembah sungai Gangga terletak antara pegunungan Himalaya dan pegunungan Windia Sketna. Lembah sungai Gangga dikenal sangat subur. Pendukung peradaban lembah sungai Ganggai adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Kebudayaan lembah sungai Gangga merupakan kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Aria dengan bangsa Dravida, yang dikenal dengan kebudyaan Hindu. Hal ini disesuaikan dengan nama daerah tempat bercampurnya kebudayaan, yaitu daerah Hindu dan Hindustan.
Peradaban lembah sungai Gangga meninggalkan jejak yang sangat penting dalam sejarah umat manusia hingga kini, seperti agama Hindu dan agama Buddha. Agama Hindu merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan peradaban bangsa Hindu. Sungai Gangga dianggap sebagai tempat keramat dan suci bagi penganut Hindu India. Air sungai Gangga dianggap dapat menyucikan diri manusia dan menghapus semua dosanya. Mereka memuja banyak dewa (politeisme).
Sementara itu agama Buddha lahir sebagai bentuk reaksi beberapa golongan atas ajaran kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh Siddarta Gautama. Ia adalah seorang putra mahkota Kapila Wastu yang meninggalkan hidup penuh kemewahan dengan menempuh jalan kesederhanaan untuk menghindari penderitaan. Setelah sekian lama pencarian dengan jalan bertapa, akhirnya Sidarta memndapat sinar terang menjadi sang Buddha yang berarti “yang disinari”. Lambat laun agama Buddha mulai diterima masyarakat India dan menyebar ke berbagai belahan dunia. Kedua agama/budaya ini juga mempunyai pengaruh cukup besar dalam perkembangan sejarah dan budaya Indonesia di masa awal.
b. Pemerintahan
Perkembangan sistem pemerintahan di lembah sungai Gangga merupakan kelanjutan dari sistem pemerentahan masyarakat di daerah lembah sungai Sindu. Sejak runtuhnya kerajaan Mauria, keadaan menjadi kacau akibat terjadi peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan ini baru dapat diamankan kembali setelah munculnya kerajaan Gupta.
Kerajaan Gupta. Kerajaan Gupta didirikan oleh raja Candra Gupta I (320 – 330 M) dengan pusatnya di lembah sungai Gangga. Pada masa pemerentahan raja Candra Gupta I, agama Hindu dijadikan agama negara tetapi agama Budha tetap dapat berkembang.
Kerajaan Gupta menjadi masa yang paling gemilang ketika raja Samudra Gupta (cucu Candra Gupta I) berkuasa. Seluruh lembah sungai Gangga dan lembah sungai Sindu berhasil dikuasainya. Ia menetapkan kota Ayodia sebagai ibu kota kerajaannya.
Raja Samudra Gupta diganti oleh anaknya yang bernama Candra Gupta II (375 – 415 M). Candra Gupta II terkenal sebagai wikramaditia. Seperti raja-raja Gupta lainnya, ia beragama Hindu namun ia tidak memandang rendah dan tidak mempersulit agama Budha. Bahkan pada jaman pemerintahannya berdiri Universitas Gupta sebagai perguruan tinggi agama Budha di Nalanda.
Di bawah pemerintahan Candra Gupta II, kehidupan rakyat makmur dan sejahtera, banyak gedung indah didirikan. Perdagangan dan pelayaran makin maju. Kesenian, ilmu pengetahuan dan pendidikan berkembang pesat. Kesusasteraan mengalami masa yang gemilang, bahkan pada jaman ini terkenal dengan seorang pujangga yang bernama pujangga Kalijasa dengan karangannya yang berjudul Syakuntala. Perkembangan seni pahat dan seni patung mencapai kemajuan yang pesat.
Setelah meninggalnya raja Candra Gupta II, kerajaan Gupta mulai mundur. Setelah itu India mengalami masa kegelapan dan baru pada abad ke VII M tampil seorang raja kuat yang bernama Harsyawardana.
Kerjaan Harsya Ibukota kerajaan Harsya adalah Kanai, salah seorang rajanya, yaitu Harsyawardana, adalah seorang pujangga besar. Pada jamanya kesusasteraan dan pendidikan berkembang pesat. Pujangga yang terkenal pada masa kekuasaannya bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harsya Carita.
Pada mulanya raja Harsya memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama Budha. Wihara dan Stupa banyak yang dibangun di tepi sungai Gangga, juga tempat-tempat pengiunapan dan rumah-rumah sakit didirikan untuk memberikan pertolongan dengan cuma-Cuma. Candi-candi yang rusak diperbaiki, bahkan candi-candi baru juga dibangun.
Setelah masa pemerantahan raja Harsyawardana hingga abad ke XI M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami masa kegelapan.
c. Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Perkembangan kebudayaan lembah sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada bidang kesenian. Kesusasteraan, seni pahat dan seni patung berkembangan pesat. Kuil-kuil yang indah dari Syanta dibangun.
Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Aria sering disebut dengan Aria Farta (negeri bangsa Aria) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi kedaerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.

Read More..

Daya Hantar Listrik Larutan (larutan elektrolit dan non elektrolit)


Tugas Kimia
Daya Hantar Listrik Larutan
Disusun oleh :

Pracoyo Adi Pameco

X aks



Kata Pengantar


Yang pertama selayaknya kita ucapkan puji syukur kita ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan ijinNya untuk membuat laporan kegitan tentang Daya Hantar Listrik Larutan. Dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada guru kimia kelas x Akselerasi ibu Sri Meinarti, S.Pd.


Selain itu , saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan karya ilmiah ini, diantaranya :

1.Kedua orang tua saya yang telah menyemangati dan membimbing saya dalam karya tulis ini.
2.Teman-teman saya yang telah memberikan kritik dan saran dalam pembuatan karya ilmiah ini.


Saya pun menyadari bahwa karya ilmiah yang saya buat ini tidaklah sempurna. Oleh karana itu, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat hal-hal yang salah dalam karya ilmiah yang saya buat ini.


Saya berharap bahwa karya ilmiah yang saya buat ini dapat membantu para pembaca sekalian. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Daya Hantar Listrik Larutan


1. Tujuan


Mengetahui dan menahami daya hantar listrik pada setiap larutan yang akan diuji dan dapat menggolongkannya ke dalam pengelompokan-pengelompokan larutan berdasarkan daya hantar listriknya.

2.Alat dan Bahan :


1. Power Supply/batu baterai( sumber energy)
2. Kabel penghantar
3. Lampu
4. adalah elektrode
5. Gelas Kimia berisi larutan sebagai berikut :

*Air suling

*Larutan gula

* Asam asetat

* Larutan amania

* Asam sulfat

* Asam klorida

* Natrium klorida

* Larutan NaOH


3.Cara kerja


1.Susunlah alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik.


2.Masukkan + 50mL air suling ke dalam gelas kimia, kemudian uji daya hantarnya.


3.Bersihkan electrode dengan air dan keringkan. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia, seperti :

1.Air suling
2.Larutan gula
3.Asam asetat
4.Larutan amania
5.Asam sulfat
6.Asam klorida
7.Natrium klorida
8.Larutan NaOH






4.Landasan Teori


Konduksi kalor adalah penjalaran kalor tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat perantaranya pejalaran ini biasanya terjadi pada benda padat. Konduksi terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Benda suhunya tinggi akan melepaskan kalor, sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, hingga tercapai kesetimbangan termal. Konduktor listrik adalah material yang dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah sedangkan isolator listrik adalah material yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.


Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya seperti larutan kimia. Dalam atom, mengandung electron yang bermuatan negative dan berada di kulit atom. Electron dalam logam mudah berpindah dari satu atom ke atom lain di sekitarnya. Jika diberikan beda potensial, maka electron akan mengalir sehingga menghasilkan arus listrik.


Larutan Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi kondutor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektorlit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah.elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berkaitan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCI yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCI dapat menjadi elektrolit dalam bentuk larutan dan lelehan, atau bentuk liquid dan aqueous. Sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.


Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik.

5. Hasil Pengamatan

Tabel 1 Pengamatan

Bahan Uji

Rumus Zat Terlarut

Reaksi Pada Elektrode

Reaksi Pada Lampu

Air Suling

H2O

Tidak Ada

Tidak Menyala

Larutan Gula

C12H22O11

Tidak Ada

Tidak Menyala

Asam Asetat

CH3COOH

Sedikit Bergelembung

Tidak Menyala

Larutan Amonia

NH3

Sedikit Begelembung

Tidak Menyala

Asam Sulfat

H2SO4

Bergelembung

Menyala

Asam Klorida

HCl

Bergelembung

Menyala

Natrium Klorida

NaCl

Bergelembung

Menyala

Larutan NaOH

NaOH

Bergelembung

Menyala




6.Pembahasan


Air suling dan larutan gula tergolong dalam non elektrolit karena air suling dan larutan gula tidak sama sekali menghantarkan listrik. Hal ini diperkuat oleh pengertian non elektrolit itu sendiri yaitu larutan non elektrolit sama sekali tidak dapat menyalakan lampu dan tidak menimbulkan gelembung pada elektrode.


Asam asetat(CH3COOH) dan larutan Amonia(NH3) tergolong dalam elektrolit lemah karena asam asetat dan larutan ammonia tidak dapat menyalakan lampu dan hanya dapat menimbulkan gelembung pada elektrode sesuai dengan pengertian larutan electrode lemah.


Untuk larutan asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCl), natrium klorida (NaCl), larutan NaOH tergolong dalam larutan elektolit kuat karena asam sulfat, asam klorida, natrium klorida dan larutan NaOH dapat menyalakan lampu dengan baik dan sekaligus menimbulkan gelembung yang banyak pada kedua elektrode.


Tabel 2 Gambaran bentuk elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit

Jenis Larutan

Sifat dan Pengamatan Lain

Contoh Senyawa

Reaksi Ionisasi

Elektrolit Kuat

- terionisasi sempurna

- menghantarkan arus listrik

- lampu menyala terang

- terdapat gelembung gas


NaCl, HCl, NaOH dan H2SO4

NaCl Na+ + Cl-

NaOH Na+ + OH-

H2SO4 H+ + SO42-

HCl → H + + Cl-

Elektrolit Lemah

- terionisasi sebagian

- menghantarkan arus listrik

- lampu menyala redup bahkan tak menyala

- terdapat gelembung gas

CH3COOH dan NH3

CH3COOH H++ CH3COO-

-


Non Elektrolit


- tidak terionisasi

- tidak menghantarkan arus listrik

- lampu tidak menyala

- tidak terdapat gelembung gas

Air Suling dan C12H22O11

-

-




7.Kesimpulan


Menurut hantaran listriknya, larutan dapat dibedakan menjadi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit merupakan larutan yang menpunyai daya hantar aliran listrik. Sedangkan larutan non elektorolit merupakan larutan yang tidak mempunyai daya hantar aliran listrik. Larutan kimia yang termasuk dalam larutan non elektrolit diantaranya air suling larutan gula. Larutan elektrolit itu sendiri dibedakan lagi mnejadi larutan elektrolit lemah dan kuat. Larutan elektrolit lemah merupakan larutan yang mempunyai daya hantar listrik sedikit. Yang tergolong dalam larutan elektrolit lemah diantaranya asam asetat (CH3COOH), dan larutan ammonia (NH3). Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang menpunyai daya hantar listrik kuat. Larutan yang tergolong dalam larutan elektrolit kuat diantaranya asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCl), natrium klorida (NaCl), dan larutan NaOH.


8.DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/elektrolit

Purba,Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1a . Jakarta:Erlangga.

Purba,Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1b . Jakarta:Erlangga.

Read More..
Template Design by Pracoyo Adi