NARASI EKSPOSITORIS DAN NARASI SUGESTIF



Paragraf Narasi Espositoris disebut juga Narasi Teknis adalah karangan yang mencoba menyajikan sebuah peristiwa kepada pembaca apa adanya. Narasi ekspositoris bersifat nonfiktif yang disajikan dengan bahasa denotatif dan tujuan utama bukan menimbulkan daya imajinasi, melainkan menambah pengetahuan pembaca dengan pemaparan yang rasional. Setelah membaca narasi ekspositoris pembaca mendapatkan pengetahuan atau informasi suatu peristiwa. Sejarah, biografi, dan autobiografi adalah bentuk narasi yang menjelaskan peristiwa-peristiwa yang menyangkut riwayat hidup atau pengalaman perorangan atau kelompok dengan penyajian yang berusaha menarik manfaat dari pengalaman tersebut.

Narasi sugestif atau imajinatif merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sedemikian rupa sehingga merangsang daya khayal para pembaca. Melalui narasi sugestif kita dapat menyampaikan peristiwa pada suatu waktu dengan makna yang tersirat atau tersurat dengan bahasa yang lebih condong ke bahasa figurative dengan menitik beratkan penggunaan kata-kata konotatif. Narasi sugestif berupa wacana fiktif seperti dongeng, cerpen dan novel dan roman. Dongeng, cerpen, novel, dan roman merupakan bentuk narasi fiktif dengan ciri khas yang dimilikinya yaitu adanya alur dan suspensi, latar dan waktu, tokoh dan karakter, sudut pandang dan makna yang terkandung di dalamnya.


a.Narasi Ekspositoris/Non Fiktif
1. Memperluas pengetahuan
2. Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian.
3. Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional
4. Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif.
b. Narasi Sugestif/Fiktif
1. Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat.
2. Menimbulkan daya khayal.
3. Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga penalaran dapat dilanggar.
4. Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif.
5. Banyak menggunakan majas/gaya bahasa.





ekpositoris
Caesar berasal dari keluarga bangsawan lama. Dia memperoleh pendidikan yang baik dan ketika muda dia sudah terjun ke dunia politik. Berbagai jabatan yang pernah dipegangnya, pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hubungan persekutuan yang pernah dibuatnya, secara detail tidak akan dijabarkan disini. Namun, pada tahun 58 SM ketika usianya menginjak 42 tahun, Julius Caesar ditunjuk sebagai gubernur yang membawahi tiga provinsi di Roma : Cisalpine Gaul (bagian utara Italia); Illyricum(daerah pantai Yugoslavia kini) dan Narbonese Gaul (pantai selatan Prancis sekarang). Di bawah komandonya saat itu ada empat pasukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara.
Selama tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu menyerbu dan menaklukkan sisa daerah Gaul, daeerah yang kira-kira terdiri dari Prancis dan Belgia ini, berikut bagian-bagian dari Swiss, Jerman dan Negeri Belanda. Meskipun jumlah pasukannya sangat sedikit, dia berhasil memukul orang-orang Galik dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Romawi hingga mencapai sungai Rhine. Dia juga mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi tidak berhasil menaklukkan secara permanent.

sugestif
Tak berapa lama, ia mengejan. Bu Nia memberi aba-aba. Aku menggenggam tangannya lebih erat. Ia mengambil nafas panjang. Ia mengejan lagi. Suaranya seperti ingin menghentakkan sesuatu yang sangat berat. Wajahnya pucat bertaburan keringat. Aku komat-kamit berusaha berdoa sambil mengusap titik-titk air yang terus mengalir di seluruh wajahnya. Ia berhenti sejenak, mengambil nafas panjang lagi, dan mengejan lagi. Bu Nia memberi aba-aba. Aku pucat. Ku dengar suara seperti karet yang teregang begitu kuat, melewati batas maksimal regangannya. Seperti mau putus. Dan kulihat… kulihat…dengan jelas kepala mungil itu. Perlahan, di sela riuh aba-aba Bu Nia, ejanan dan erangan dirinya, dan suaraku sendiri yang menguatkannya untuk terus mendorong. Terus! Dorong! Kini kulihat perlahan leher, punggung, tangan, dan akhirnya kaki keluar cepat diikuti…byooorrrr! Ketuban mengalir laksana air bah. Putih. Bening seperti air beras. Kulihat istriku terkulai lemas. Pucat pasi. Lelah tiada tara. Kemudian terdengar oek-oek memecah malam. Hujan gerimis di luar terdengar jelas menusuk atap genting.

0 komentar:

Posting Komentar

Template Design by Pracoyo Adi